“Kami akan menyerang lagi, bukan besok, tapi pasti dalam tahun ini,” kata seorang Letnan Kolonel yang menggunakan nama samran “Amos”, seperti dilaporkan oleh reporter AFP.
Serangan Israel “sudah hampir mencapai pimpinan Hamas” katanya menjelaskan mengenai serangan yang dilakukan di Jalur Gaza yang dimulai sejak tanggal 27 Desember. “dua atau tiga hari lagi maka akan lain ceritanya. Kehancuran yang dibeikan akan jauh lebih efektif” tambah seorang Perwira Cadangan
Israel menghentikan operasi militernya di Jalur Gaza dan kemudian megumumkan gencatan senjata secara sepihak setelah membunuh lebih dari 1.330 warga palestina dan melukai 5.450 warga lainnya. Sebagian besar korban adalah warga sipil terutama wanita dan anak-anak.
Seorang pejabat Israel mengatakan serangan tersebut rencananya akan dilakukan “selama dua tahun” tetapi akhirnya ditunda “karena (pihak pemerintah) terguncang” oleh perlawanan yang diberikan oleh pujang Hamas dan reaksi yang sangat keras yang diberikan dunia atas serangan tersebut.
Pasukan Zionis Israel mudur dari Gaza karena pertahanan yang ditunjukkan oleh Hamas. Tapi beberapa analis mengatakan Zionis Israel mundur dari wilayah Palestina untuk menjaga hubungannya dengan dunia luar yang jadi memburuk semenjak invasi brutalnya ke Jalur Gaza.
Beberapa pengamat juga mengatakan bahwa Tel Aviv ingin menghindari resiko kanflik dengan Pemerintahan AS mengacu pada janji Obama untuk memprioritaskan masalah ini.
“Sungguh memalukan bahwa pimpinan Zionis Israel selalu.....Amerika” kata petugas keamanan, yang menduga bahwa kebijakan Zionis Irael didikte oleh AS.