Mereka yang menyebut diri sebagai Islamic State (IS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Hadera, Israel. Pihak berwenang melaporkan bahwa dua orang tewas dan sepuluh lainnya terluka. Serangan tersebut terjadi ketika diplomat Amerika Serikat dan Arab Saudi
bertemu di wilayah selatan Negev, Israel, untuk pertemuan puncak
regional yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diselenggarakan oleh
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid.
"Saya memberi pengarahan
kepada peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negev tentang perincian
serangan Hadera," kata Lapid dalam sebuah pernyataan.
"Semua
menteri luar negeri mengutuk serangan itu, mengirimkan bela sungkawa
mereka kepada keluarga para korban dan berharap pemulihan yang cepat
bagi yang terluka."
Menurut keterangan pihak kepolisian dan tim medis, kelompok bersenjata telah menewaskan dua warga Israel di kota Hadera, Minggu (27/03). Mereka yang menyebut diri sebagai Islamic State (IS) mengklaim bertanggung jawab terhadap serangan tersebut dan merilis video dari para penyerang yang diduga telah berikrar setia pada kelompok teror itu.
Kepolisian Israel menyebut telah menembak dua pelaku penyerangan. Tim
medis mengatakan bahwa empat orang terluka, di antaranya dua orang
mengalami luka serius, dalam insiden yang terjadi di kota pesisir itu.
Layanan darurat nasional Israel mengkonfirmasi kematian satu pria dan
satu wanita.
Surat kabar Times of Israel mengutip layanan
ambulans Magen David Adom yang mengatakan bahwa orang-orang yang terluka
termasuk dua pria berusia 20-an dengan luka parah, seorang pria berusia
45 tahun, dan seorang wanita berusia 20 tahun.
Dalam rekaman video yang dirilis oleh media Israel, dua pria bersenjata
terlihat melepaskan tembakan sebelum mereka sendiri ditembak. Seorang
juru bicara kepolisian mengatakan beberapa penjaga perbatasan yang
sedang duduk di restoran terdekat berlari ke tempat kejadian dan
menembak mati para penyerang.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dilaporkan menuju ke lokasi kejadian tidak lama setelah kabar itu tersiar.
Sementara itu, Hamas menyebut serangan itu sebagai "operasi heroik" dan "respons yang wajar dan sah" terhadap "kejahatan Israel terhadap rakyat kami." Kelompok Islamis lainnya, Jihad Islam, mengatakan serangan itu adalah "pesan fasih dari orang-orang kami (jihad Islam) terhadap upaya untuk mematahkan keinginan kami". []
Sumber: Deutsche Welle