![]() |
Menlu Indonesia, Retno Marsudi (kanan) berjabat tangan dengan Menlu Australia, Penny Wong (kiri) |
BALI -- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menggelar pertemuan bilateral dengan Menlu Australia Penny Wong sebelum Pertemuan G20 di Bali. Dalam kesempatan itu, Australia menegaskan kembali dukungannya pada presidensi Indonesia di G20 di tengah situasi yang tidak mudah.
Pada Kamis (7/7/2022) kedua menlu sepakat G20 harus
terus bekerja agar tetap relevan dan mampu membantu mencari solusi atas
berbagai permasalahan ekonomi global.
Menlu RI dan Menlu Australia juga anggota forum MIKTA
yang akan melakukan pertemuan di Bali pada Kamis ini. Salah satu agenda
pertemuan itu mencari solusi damai di Ukraina.
Dalam pertemuan telah dibahas juga mengenai situasi
terkini di Myanmar. Keduanya sepakat mengenai pentingnya dialog nasional
yang inklusif dan pentingnya mengembalikan demokrasi.
Sebelumnya dilaporkan, Wong berharap Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 dapat memastikan ketahanan pangan dan energi.
"Sebagai forum utama dalam kerja sama dan tata kelola
ekonomi internasional, G20 memiliki peran penting dalam memastikan
ketahanan pangan dan energi – yang keduanya terancam oleh invasi Rusia
yang ilegal dan tidak beralasan terhadap Ukraina," kata Wong dalam
siaran persnya, Rabu (6/7) lalu.
Ia menambahkan, di saat yang genting untuk keamanan
internasional, Australia bekerja sama dengan Indonesia dan mitra lainnya
menuju pertemuan yang sukses. Ia ingin forum ini yang juga mengirimkan
pesan yang jelas ke Rusia.
Wong memuji Indonesia karena mengundang Ukraina
berpartisipasi sebagai tamu. Ia mengumumkan juga akan berpartisipasi
dalam pertemuan ke dua puluh satu Menteri Luar Negeri Meksiko,
Indonesia, Republik Korea, Turki, dan Australia (MIKTA).
MIKTA bertujuan menjembatani hubungan antara negara
berkembang dan negara maju dalam isu-isu global termasuk Ukraina,
ketahanan pangan, dan pengelolaan migrasi.[]
Sumber: Republika