VATIKAN -- Paus Fransiskus pada Ahad (27/11/2022) mendesak otoritas Israel dan Palestina untuk melakukan dialog menyusul serangan bom mematikan di Yerusalem dan bentrokan di wilayah pendudukan Tepi Barat belum lama ini.
Berbicara kepada puluhan ribu jemaat di Lapangan
Santo Petrus, Fransiskus mengatakan, kekerasan membunuh masa depan bagi
Israel maupun Palestina.
"Kekerasan membunuh masa depan, mengganggu kehidupan
yang paling muda dan melemahkan harapan perdamaian. Mari kita berdoa
untuk para pemuda yang meninggal ini dan untuk keluarga mereka, terutama
untuk ibu mereka,” kata Fransiskus.
Dua bom meledak di halte bus pinggiran Yerusalem pada
Rabu (23/11/2022). Insiden ini menewaskan seorang anak laki-laki berusia
16 tahun dan melukai sedikitnya 14 orang.
Seorang pria berusia 50 tahun, meninggal karena
luka-luka pada Sabtu (26/11/2022). Sementara pada Selasa (22/11/2022)
larut malam, seorang anak laki-laki Palestina berusia 16 tahun tewas
ditembak oleh pasukan Israel selama bentrokan di Kota Nablus, Tepi
Barat.
Fransiskus menyebut kedua insiden tersebut keji. Dia juga prihatin dengan peningkatan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir.
"Saya berharap otoritas Israel dan Palestina mengambil
hati untuk mencari dialog dengan cara yang lebih besar, membangun
kepercayaan timbal balik untuk perdamaian di Tanah Suci," ujar Paus
Fransiskus. []
Sumber: Republika
0 Post a Comment:
Posting Komentar